Isu HangatLayanan Pemerintah
712 Dosen AMDI Terancam DO karena Keterbatasan Biaya, Nadiem Makarim Bergeming

Suarakonsumencerdas -Jakarta : Ratusan Dosen yang tergabung dalam Asosiasi Mahasiswa Doktoral Indonesia (AMDI) yang sedang menempuh pendidikan doktor angkatan 2018 terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan karena tidak ada biaya.
Menurut Muharam Yamlean, M.Pd Ketua AMDI Biaya pendidikan bagi dosen untuk melanjutkan pendidikan doktor, lazimnya disediakan pemerintah sebagai bagian dari tanggung jawab peningkatan mutu SDM (Undang-Undang 12 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Namun hal itu tidak berlaku pada tahun 2018. Khusus tahun 2018, Pemerintah tidak memberikan beasiswa bagi dosen.
Lebih lanjut Muharam menyebut permasalah nya sudah disampaikan kepada kemendikbud, dan memberikan bantuan kepada sebagian dosen namun bantuan yang diberikan tidak mencukupi.
“Rencana pemerintah memberikan hanya bantuan SPP selama 2 kali lewat LPDP bukan solusi. Selain hanya memberikan kepada sedikit calon penerima, bantuan SPP juga dianggap tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan doktor hingga selesai,” ungkapnya kepada wartawan suarakonsumencerdas.com melalui WA, Jumat (14/08/2020).
Muharam Juga menerangkan dalam AMDI terdapat 901 Dosen yang tergabung dan sedang menjalani pendidikan dengan biaya mandiri.
“Amdi berjumlah 901 orang kuliah dengan biaya sendiri,” ceritanya.
Ia pun sangat prihatin karena tingkat kelulusan dari AMDI hanya 189 saja dari 901 Dosen karena keterbatasan biaya.
“Sementara dari 901 anggota AMDI yg lulus hanya 189 org dari 16 perguruan tinggi penyelenggara program Doktoral,” ujarnya dengan prihatin.
Mengenai permasalahan ini Muharam sudah menghubungi Nadiem Makarim sebagai mentri pendidikan dan kebudayaan RI namun tidak mendapat tanggapan.
“Mas menteri tidak pernah membalas surat kami walaupun sudah sampai ke Meja nya,”tutupnya.